AKU JATUH CINTA

Ketika ku lihat senyummu di figura itu
Aku rasa, aku telah jatuh cinta
mengingatmu di setiap langkahku
menghanyal cintaku akan sampai padamu

Cintaku padamu
tak ku ucap dalam kata
tak ku sampaikan melalui mata
hanya mengenang indahnya pribadimu

Aku telah jatuh cinta
pada Pemuda manis nan baik
pada Pemuda yang diam , tenang
aku telah jatuh cinta, tapi aku bingung siapa dirimu sebenarnya.

SEJARAH NUZULUL QUR’AN

SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : Rifngan, S.Ag.



Disusun Oleh :

Siti nur Jannah                      (133611051)
Setya Suryaningsih                (133611057)
Umi Hanik                             (133611053)
Rr Mega Kurnia Pradani       (133611060)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015


I.          Pendahuluan
      Al-Qur’an adalah kitab yang sangat penting bagi manusia di seluruh dunia terutama bagi umat islam. Didalamnya terdapat banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita kaji, bahkan saat ini banyak sekali orang-orang di berbagai belahan dunia sedang mempelajarinya.
Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan ke dunia menyimpan berjuta rahasia. Banyak rahasia yang belum terungkap sampai sekarang sehingga masih menjadi perdebatan para ulama’ dan menjadi misteri yang belum mampu sepenuhnya terungkap.
Dan alangkah baiknya, sebelum mempelajari lebih dalam ilmu-ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana sejarah dan awal mula Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad, dan bagaimana manusia mampu menerjemahkan hikmah-hikmah turunnya Al-Qur’an.
Pembicaraan tentang turunnya alqur’an umumnya berkisar pada masalah ayat yang diturunkan pertama kali dan ayat yang terakhir, yaitu kapan dan dimana turunnya, dan ayat-ayat apa yang diturunkan pada masing-masing peristiwa itu. [1]

II.          Rumusan  Masalah
1.         Apa pengertian nuzulul Qur’an?
2.         Bagaimana sejarah nuzulul Qur’an?
3.         Apa hikmah diturunkan Al-Qur’an secara  Gradual?

III.          Pembahasan
A.    Pengertian Nuzulul Qur’an
Nuzulul Qur’an berasal dari kata nuzul dan Al-Qur’an. Secara etimologi kata nuzul berasal dari kata (نزل - ينزل - نزول)  yang artinya turun, Sedangkan etimologi kata Al-Qur’an berasal dari kata (قرأ – يقرؤ –  فرأنا ) yang  berarti bacaan. nuzul  Al-Qur’an kepada rasulullah adalah penerimaan Al-Qur’an oleh rasulullah. Diungkapkan turunnya Al-Qur’an kepada beliau itu memberikan pengertian dari atas ke bawah. Demikian itu karena ketinggian kedudukan Al-Qur’an dan besarnya ajaran-ajarannya yang dapat mengubah perjalanan hidup manusia mendatang serta menyambung langit dan bumi serta dunia dan akhirat. (Muh. Abdul Adzim Al Zulqani, Manahil Al-Irfan fi Ulumul Qur’an).[2]
Dalam Ensiklopedia Islam disebutkan bahwa ada dua makna nuzul Al-Qur’an. Pertama, bahwa istilah nuzul berasal dari kata nazzala Yunazzilu dengan makna konotatif yaitu turun secara berangsur-angsur. Kedua istilah nuzul berasal dari kata anzala Yunzilu dengan makna denotasi “menurunkan”. Secara istilah nuzulul Qur’an adalah ilmu yang mengkaji tentang “turunnya alQur’an”.[3]
B.     Sejarah Nuzulul Qur’an

Tafsir Surat Al Fatikhah

TAFSIR SURAT AL-FATIHAH
 Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Tafsir
Dosen Pengampu : DR. Mustofa Rahman, M.Ag

Disusun Oleh :
Umi Hanik                             (133611053)
Khusnatin najmi                    (133611055)
Setya Suryaningsih                (133611057)



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015

Maqamat dan Akhwal

MAQAMAT DAN AKHWAL
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Bpk. Agus Khunaefi, M.Ag

Oleh:
Abdul Jamil                           (133611041)
Setya Suryaningsih                (133611057)
Rr. Mega Kurnia Pradani      (133611060)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015
A.      Pendahuluan
Tasawuf merupakan cara menyucikan diri, meningkatkan akhlak dan membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai kehidupan abadi. Unsur utama tasawuf adalah penyucian diri dan tujuan akhirnya adalah kebahagiaan dan keselamatan. Karena tujuan diciptakannya manusia oleh Allah SWT tidak lain hanyalah untuk beribadah atau mengabdikan diri kepada-Nya, sebagaimana telah disebut dalam Al-Qur’an (Q.S. Adz Dzariyat [51]: 56). Secara umum yang dikatakan pengabdian mencakup berbagai aktivitas manusia yang sifatnya baik (positif). Namun secara lebih khusus, sebagian orang melakukan praktek-praktek ibadah yang lebih maksimal, dan menurut mereka keadaan seperti itu adalah sebaik-baik upaya mendekatkan diri kepada Allah.
Sebagaimana yang telah dijalani oleh beberapa tokoh besar sufi yang menjalani hidupnya penuh dengan ketaqwaan serta manjalankan beberapa maqam dan dikaruniai berbagai hal sehingga menjadikan hidupnya penuh dengan kebahagiaan baik didunia maupun di akhirat. Mereka merasa sangat dekat dengan tuhan-Nya.
Oleh karena pentingnya hal tersebut, makalah ini akan membahas tentang tasawuf  beserta maqamat dan ahwalnya yang harus ditempuh oleh seorang muslim untuk mencapai kedudukan yang sangat mulia di mata Allah SWT.

B.       Rumusan Masalah
1.         Bagaimana pengertian Maqamat dan Akhwal dalam Tasawuf?
2.         Apa saja pembagian maqamat dalam tasawuf?
3.         Apa saja pembagian akhwal dalam Tasawuf?


4.         Apa perbedaan Maqamat dan akhwal dalam Tasawuf?